Postingan

Kembali dengan Membawa Kenangan Sapardi DJoko Damono

finally come back, setelah 4 tahun kehilangan jejak. 4 tahun bisa buat apa ya, ibarat anak yang mulai sekolah SD udah jadi kelas 4, udah gede donk ya? sudah teramat banyak hal yang dilalui tanpa sempat abadi dalam tulisan. hari ini berita duka datang dari sang maestro cinta, pujangga besar Indonesia. innalillahi wa innailaihi roji'un telah berpulang Bapak Sapardi Djoko Damono. karya favorit beliau "mencintaimu dengan sederhana",meski yang sangat populer ya Hujan Bulan Juni. (btw sekarang udah Juli nih. dan di tempat saya masih hujan). saya pernah ikut seminar menulis #KampusFiksiEmas angkatan ke-3 yang diadakan oleh Diva Press di kota kami, Yogyakarta. pada saat itu salah satu pengisi acaranya Joko Pinurbo, beliau cerita tentang puisi cinta ini dan berkomentar bahwa cinta yang terkandung dalam puisi ini tak pernah benar-benar sederhana. cinta yang sangat mewah nan mendalam. terkenang beliau dengan karya-karyanya yang melegenda. seperti quote yang beliau sematkan dala

Mata Teduh

Gambar
Ada yang melambatkan gulir detik Yaitu ketika semesta mampu menangkap binar matamu yang memantul di hatiku Seluruh alam berkonspirasi menangkap sudut-sudut keindahan yang kamu miliki Lalu meng copy - paste kan tepat ke relung hati Bergaung-gaung membunyi Mengetuk-ketuk sepanjang hari Mengulum khayal pada bait kerinduan Bisakah matamu kucuri Atau bibirmu yang tertarik senyum itu Yang menjadi penyebab nyala di matamu berkobar? Ataukah hatimu penyebab kode-kode itu berhamburan di sebidang lekuk daging nan rupawan? Milikmu Bolehkah kucuri sumbernya? Atau kau mau berbaik hati memberi? Agar laju waktu menjadi siput-siput lucu Agar mata terangmu mampu kuteguk bersama roman yang terjadi Agar sunggingan senyum di bibirmu Selalu menjadi hidangan hangat Untuk mata yang haus ini 25/03/16

Elemen Rindu

Gambar
Boleh aku jatuh hati pada senyap? Ketika seluruh perasaan membuncah Tetap saja hanya senyap yang tahu Boleh aku berdampingan dengan kesendirian? Seramai apapun keadaan Aku ingin menggandengnya sebagai teman Boleh aku bicara pada sepi Mengutara seluruh gelisah, dan asa, juga rasa Sepi selalu menjadi pendengar paling baik Karena jika semua elemen itu disatukan Akan menciptakan ruang Luas tak berbatas Dan do’a mudah menari indah Berjalan kilat sampai pada tujuan Sampai mengenai poros hatinya Maka ia dapat merasakan hal serupa Bila hati sudah sama-sama dekat Tak perlu berteriak, berbisik bahkan bungkam pun ia tahu Bahwa disini ada hati yang merindu Dan setia menunggu

Menepi

Gambar
Rembulan menarikah kau diatas kerinduan? Terpentik hasrat ingin meminangmu Dalam gulita jerit nestapa Ingin kupeluk jiwa yang beku rindu Kekalutan yang membungkus raganya Meniti rasa yang tersirat pada sungai-sungai rasa Malam masih bungkam soal cinta Menolak bising dan memilih menepi Pada kesendirian dia lebih menguatkan Rasa itu Rindu Terpentik sebuah asa untuk mengobarkannya menjadi nyata Menyulut harap yang menyala-nyala Menggebu-gebu hendak bertemu Namun mata terpejam menghasilkan bulirnya Membasuh hasrat yang membakar jiwa Ketenangan tak dioleh Terkungkung lesu Dan semilir bayu mengingatkan Masih ada doa yang bisa di titipkan Pada rembulan yang menyala terang Atau gemintang yang tersebar sepenjuru dunia Atau mentari yang rajin menggulir diri Pada saputan kabut pagi yang menyapa hari baru Pada langit yang masih menaungi bersama Pada malam yang memeluk dingin serupa 251015

Bermimpikah?

Gambar
Bermimpikah? Selamanya akan menjadi mimpi bila belum dipeluk wujud. Bukankah begitu isi atas kehidupan? Tentang mimpi-realisasi. Begitu seterusnya. Para pejuang tangguhlah yang paham betul hakikatnya. Apa itu mimpi. Apa itu hasil. Mereka akan memeluk paham proses diatas keduanya. Tentang cara yang mengantar pada keridhoan Tuhan. Sukses sendiri adalah proses. Setiap proses harus berjalan sukses. Proses-proses yang terangkai sukses menjadi sukses beneranlah kita. Hakikat sukses bukan pada mendapatkan, bukan? Justru pada proses itu sendiri. Tentang jatuh dan bangun, tentang menjaga asa yang telah terlilit kecewa, tetap mantap dalam menatap, tentang menjaga kesungguhan meski banyak hinaan. Indah sekali, kan? Bukankah di dunia ini memang sepenuhnya berisi proses? Karena tujuan memang hanya keridhoan Tuhan. Sepenuh melakukan adalah panggilan nurani yang bersih. Agar sampailah kita pada damai, pada bahagia sejati. Semoga ayunan langkah kita memang pada kebenaran. Semoga kita me

Seperti Janji Pelangi

Gambar
Tak apa jika aku harus kehilangan satu harapan bila ternyata akan Engkau ganti yang jauh lebih menakjubkan. Toh apalah arti kehilangan bila kepunyaan tetaplah milikMu? Aku selalu menatap takzim atas janji kehidupan untuk orang yang sanggup berdiri gagah diatas keterpurukan yang baru saja menghantam. Entah, itu yang sedang datang padaku atau bukan. Tapi aku selalu merasa harapan-harapan baru selalu muncul setelah kehancuran menerpa. Aku memang tak sepandai itu untuk mudah bangkit berdiri. Tapi Engkau selalu menopangku. Menyibak cakrawala dengan gurat indahnya untuk Kau perlihatkan padaku, janji-janji itu. Bukankah sehabis hujan akan hadir pelangi? Pun sama setelah kesedihan yang Engkau titipkan dihatiku dan terurai menjadi hujan kepiluan yang mendalam, Engkau hadirkan sesuatu yang dapat merekahkan senyumku. Senyum seperti sang pelangi yang gagah membentang diri sehabis mendung merajai langit. JanjiMu memang selalu ada. Terpenuhi. Dan tepat waktu. ***

Ikhlas Semangat

Gambar
Ikhlas semangat. Sebuah prinsip yang saya temukan dari perusahaan tempat saya bekerja pertama kali dulu. Bekerja benar-benar bekerja, saya memberikan tenaga dan pikiran pada waktu yang ditentukan kemudian mendapat imbalan yang sepantasnya. Bukan training atau PKL. Jaman PKL mah saya dapat apa, Cuma diajari makan enak. Back to our topic, sampai saat saya sudah lulus alias resign dari tempat tersebut, kemana-mana kalimat dan prinsip tersebut saya bawa. Seringkali jadi pengingat kala khilaf, jadi penyemangat ketika nglokro. Dan yang jelas seperti sihir logika yang mampu melonggarkan kepadatan hati di tengah hiruk-pikuk manusia yang berlalu-lalang tebar pesona bahkan menaruh bibit tidak baik di benak kita. Mau bagaimana pun menjalani suatu pekerjaan yang sudah kita pilih harus selalu dilandasi keikhlasan. Seperti apa ikhlas? Wah saya ini juga baru belajar. Mau menjelaskan panjang lebar juga sulit dikatakan. Tapi sedikit yang saya terapkan perihal ikhlas ini adalah suatu per