6 Tahun 6 Jam




 Jarak. Karenanya mata ini tak pernah saling tatap, raga tak pernah bersatu hanya untuk sekedar mencumbu. Tertawa renyah hanya sebatas garis-garis pada memo yang terpampang pada layar ponsel. Melihatnya menangis atau tengah bersedih hanya sekedar emoticon titik dua buka kurung yang ia selipkan ditengah pesan-pesan yang ia kirim untukku. Sampai lelah hati ingin mengutara rindu. Karena setiap waktu yang ada adalah doa. Rangkaian kalimat yang teruntai untuk disampai pada Yang Kuasa untuk segera mempertemukan.

Sesederhana kata yang terucap “izinkan aku bertemu dengannya sebentar saja. Untuk melepas rindu.” Dan Tuhan memberikan sesuai harap. Pada hitungan tahun pisah, hitungan ratusan hari tak bersua, diberikan secelah waktu hitungan menit untuk jumpa. 6 jam. Tak lebih seperempat hari yang tersisa ditengah kelelahan kerja.

Apa kita salah berharap? Salah menguntai doa? Kilat sekali perjumpaan yang ada. Tapi syukur harus selalu terpanjat. Mungkin saat mengucap doa tidak sembarang kita berharap. Mungkin akan ada pertemuan yang lebih lama dari sekedar ini. Mungkin memang sejenak waktu yang ada tapi membekas di hati. Karena disini tercipta waktu unik yang kita miliki. Bagaimana mungkin pada hitungan waktu bisa sama seperti ini. 6 tahun perpisahan yang terbalas jumpa 6 jam? Satu jam untuk setiap tahunnya. Ahahah

Description: E:\My Picture\6 tahun 6 jam\C360_2014-12-26-20-59-57-931.jpg
Aku mengasihimu melebihi dari yang nampak. Karena kamu manusia yang paling bisa menghargai sebuah proses~ bagiku. Sedari dulu ketika kamu membuat benda-benda kecil yang kau sebut sebagai “tanda persahabatan” ahah. Dewasa ini aku menyadari sebuah persahabatan tak lantas harus memiliki tanda. Ketika di hatimu terselip sebuah nama yang kau pikir disana kau bisa berkembang semakin baik- iya itu sahabat. Dan aku merasakannya ketika bersamamu. Bersama komunikasi yang kita jalani dengan maya. Kau cukup menginspirasi hariku, memberikan motivasi ketika aku benar-benar jatuh. Tak perlu tanganmu. Tak perlu bahu atau pelukmu. Nada lembut yang kau ucap melalui Voice Note (VN) BBM itu cukup. Cukup karena sekali lagi jarak yang mungkin belum memberi izin untuk kembali menemukan kita.

Description: E:\My Picture\6 tahun 6 jam\cats.jpg

Lihat pada kaos saja kau sempat mengingat untuk bisa memakai bersama. Berdua. Kau menghargaiku dengan memakainya. Memaksaku ikut memakai. Meski harga tak seberapa. Ini yang aku salut sama kamu dari dulu.

JOGJA : kota lamamu dan juga kota harapanmu. Disini kau menimbun banyak kenangan. Termasuk aku. Meski aku sering muncul tak terundang, kamu menempatkan aku di lobi hati J

“sahabat sejati adalah satu jiwa dalam dua jasad.” ~Aristoteles.

Selalu satukan jiwa. Meski raga berjarak. Terimakasih. Tak ada kisah yang lebih indah dari sebuah hubungan jarak jauh bersamamu. –Audhina Novia Silfi-

20Okt2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Angin dan Bunga

Menepi

Seperti Janji Pelangi