Angin dan Bunga
Sudah sejauh mana bertiup? Menjauh? Bahagiakah kau dengan
langkah yang kau pijaki? Kau tahu, alurmu menggugurkan kelopakku.
Angin dan bunga. Dua elemen yang tak pernah saling
berkaitan. Kamu yang bersifat terus bergerak dan aku yang diam. Bagaimana diamku
bisa kau paksakan dengan gerakmu? Yang ada hanya gugur, atau terlepas dari
tangkainya kemudian layu.
Kita adalah elemen itu. Kamu sang angin dan aku bunga. Semua
tersurat di nama kita. Mungkinkah suratan takdir juga hanya membawa kau maupun
aku saling menipak tinta di masa lalu? Mungkinkah? Sama seperti sifat namamu
yang berhembus sekali kemudian pergi?
Bunga tanpa angin bukanlah hal berat. Sama halnya angin
tanpa bunga. Semua tetap berjalan baik-baik saja. Kamu dengan alurmu dan dengan
lajumu yang terlanjur kau pijaki. Dan aku? Meski sempat gugur aku dapat
memperbaiki kelopakku. Dari kuncup. Jiwa yang rindu sekali akan cahaya. Pelan
namun pasti aku akan mekar, seiring pilihan yang aku pijakkan pada jalan menuju
impian.
Kau tahu angin, semua akan baik-baik saja. Meski bunga
tanpamu, meski kamu tanpa bunga. Dan selesai kau tiup aku bangkit dengan
sendirinya.
Komentar
Posting Komentar